Emak
Tadi pagi aku terbangun
Akibat panggilan azan berkumandang
Bergegas pergi aku berwudhu
dan mencari sendal berangkat ke surau
Saat itulah aku lihat Emak menangis
Percepat langkah aku menapak di sawah
Berharap Imam belum memulai Shalat
Tak khusuk juga meski aku berusaha
Tubuhku di Surau Pikiranku di rumah
Teringat Emak yang menangis di saat Subuh
Dalam gelap kembali berlari pulang
menyusuri pematang sawah, dua kali terjerembab langkah
kotor tubuh tak kuhiraukan, sendal hilang tak ku acuhkan
aku berlari pulang secepat yang aku bisa
Karena Emak menangis tak pernah aku lihat
Teratuk batu berguling kanan dan kiri bergegas bangkit
Bergulung sajadah bercampur lumpur aku tiba di rumah
lampu gelap hanya dapur yang tampak terang temaram indah
Emak sedang memasak di depan tungku miliknya
Emaakkk .. aku pulang
Mengapa Emak menangis ? ceritakan padaku Mak ..
Di Pagi buta, siapa yang telah melukai mu Mak ...
Emak hanya tersenyum menutup mulutku dengan jari halusnya
palingkan muka ke arah tungku, Emak menjawab
Emak terkenang arang, saat kau tertidur menyiapkan sarapan
Tak ada yang menyakiti Emak, ini cuma karena bara
Cuci kakimu, cuci baju dan sarungmu sekarang
Emak capek dan sejenak ingin tiduran
Bersyukur aku Emak tak mengapa
bersiul menyanyikan lagu menuju Sumur
Karena Emak memintaku mencuci, badan, baju dan sarung milikku
Untunglah Emak tidak mengapa, aku bersiul sambil mencuci
Siulan terkeras yang pernah aku nyanyikan
Dalam kamar Emak kembali menangis sendiri
Rindu Bapak, yang lama tak pulang.

Akibat panggilan azan berkumandang
Bergegas pergi aku berwudhu
dan mencari sendal berangkat ke surau
Saat itulah aku lihat Emak menangis
Percepat langkah aku menapak di sawah
Berharap Imam belum memulai Shalat
Tak khusuk juga meski aku berusaha
Tubuhku di Surau Pikiranku di rumah
Teringat Emak yang menangis di saat Subuh
Dalam gelap kembali berlari pulang
menyusuri pematang sawah, dua kali terjerembab langkah
kotor tubuh tak kuhiraukan, sendal hilang tak ku acuhkan
aku berlari pulang secepat yang aku bisa
Karena Emak menangis tak pernah aku lihat
Teratuk batu berguling kanan dan kiri bergegas bangkit
Bergulung sajadah bercampur lumpur aku tiba di rumah
lampu gelap hanya dapur yang tampak terang temaram indah
Emak sedang memasak di depan tungku miliknya
Emaakkk .. aku pulang
Mengapa Emak menangis ? ceritakan padaku Mak ..
Di Pagi buta, siapa yang telah melukai mu Mak ...
Emak hanya tersenyum menutup mulutku dengan jari halusnya
palingkan muka ke arah tungku, Emak menjawab
Emak terkenang arang, saat kau tertidur menyiapkan sarapan
Tak ada yang menyakiti Emak, ini cuma karena bara
Cuci kakimu, cuci baju dan sarungmu sekarang
Emak capek dan sejenak ingin tiduran
Bersyukur aku Emak tak mengapa
bersiul menyanyikan lagu menuju Sumur
Karena Emak memintaku mencuci, badan, baju dan sarung milikku
Untunglah Emak tidak mengapa, aku bersiul sambil mencuci
Siulan terkeras yang pernah aku nyanyikan
Dalam kamar Emak kembali menangis sendiri
Rindu Bapak, yang lama tak pulang.