Tuhan Dan Malaikat menyaksikan dari angkasa
Ketika dua kubu
dengan warna berbeda
Saling menghantam Saling bertikai Saling melukai Saling
menyakiti
Menginjak Meludah Menampar Menjambak
Bahkan mencoba membunuh
Dan
melenyapkan satu sama lain
Padahal
Dalam kesehariannya mereka adalah sama
mencari rezeki yang sama
Dijalan yang sama
Penumpang yang sama
Lokasi yang sama
Jarak yang sama
Permintaan Keluhan Derita Dan bahagia
Yang sama satu sama
lainnya
Ketika matahari terbenam
Mereka pun kembali ke Dalam kehidupannya
mengganti warna baju mereka
Saling duduk berhadapan
Bersentuhan Berkomunikasi
Hanya dibatasi pisang goreng
Dan kopi tanpa merk yang pasti
Keduanya bercerita
Tentang sulitnya mengais rezeki
Tentang beratnya hidup
Tentang biaya yang kian
memuncak
Tentang pajak yang semakin mencekik
Tentang anak
Tentang masa depan
Kesehatan Kerinduan Kebahagiaan
Padahal mereka telah berhadap-hadapan di jalan
tadi siang
Malaikat pun bertanya kepada Tuhan:
"Kami tetap tak mengerti,
mengapa Adam kau jadikan pemimpin di bumi "
Tuhan pun menjawab:
"Aku
tahu apa yang kau tak tahu"
Kembali semua terdiam
Hening sunyi
Sambil
memandang ke bumi
Namun kali ini
Terdengar tawa kecil sang iblis Dan para sekutunya
diantara mereka
Diam-diam Tangan mereka
Saling menjabat erat
Dan bahagia